Menanam Harapan Bersama Gemericik Air


       Dusun Wolo, mungkin banyak yang belum tahu. Penduduk magetan pun mungkin ada yang belum pernah denger. Tapi kalau dengar Telaga Sarangan hampir pasti semua Penduduk Magetan pernah denger atau bahkan pernah berlibur kesana.




       Dusun Wolo terletak persis di bawah Desa Sarangan, tepatnya di Desa Sidodadi. Kebanyakan penduduknya adalah petani sayur.




       Pertanian di Dusun Wolo terbilang sudah modern dan mandiri. Dalam artian mulai dari bibit, cara pengolahan tanah, pengairan juga penjualan bisa dilakukan sendiri. Baik secara perseoranggan maupun kelompok.










       Khusus untuk pengairan sudah ada pipanisasi yang bisa digunakan untuk mengairi ladang pertanian pada waktu musim kemarau. Airnya berasal dari telaga sarangan. Tanpa memerlukan pompa air, airnya sudah bisa mengucur deras untuk tanaman mereka.











       Pak Jino, ketua RT di dusun Wolo bercerita, air itu di jatah setiap 3 hari sekali berganti untuk beberapa area lahan. Satu area sekitar 5 sampai 6 petak atau sekitar setengah hektar. Normalnya pemasangan pipa kran itu satu kran untuk 4 x 8 meter. Tetapi karena dirasa kurang cukup kebanyakan petani memasang kran untuk area 3 x 4 meter.




       Tanaman di dusun Wolo kebanyakan adalah sayuran, mulai dari wortel, buncis hingga daun pre atau lencang dalam bahasa jawa. Ada juga yang menanam bawang merah. Model pertaniannya selang seling beberapa jenis sayuran.










       Untuk pemasaran sudah ada pasar sayur di pasar plaosan atau juga pasar sayur induk magetan. Ada yang menjual sendiri di pasar, tetapi ada juga pedagang besar yang siap mendistribusikan hasil pertanian ke kota-kota sekitar.

#foto taken by EOS 600D with EF-S 10-22 USM

Comments